Kajian Kitab Al-Arba’un Al-Masnadiyyah lil Khail 16
Bab 5
Kuda sebagai Harta Paling Utama
Hadis ke-8
Dari Saudah bin Rabi’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun memberikanku beberapa ekor unta, seraya berkata kepadaku:
مُرْ بَنِيكَ أَنْ يَقُصُّوا أظْفَارَهُمْ عَنْ ضُرُوعِ إِبِلِهِمْ وَمَوَاشِيهِمْ، وَقُلْ لَهُمْ: فَلْيَحْتَلِبُوا عَلَيْهَا سِخَالَهُمْ، لَا تُدْرِكْهَا السَّنَةُ وَهِيَ عِجَافٌ، قَالَ: هَلْ لَكَ مِنْ مَالٍ؟ قُلْتُ: نَعَمْ، لِي مَالٌ وَخَيْلٌ وَرَقِيقٌ، قَالَ: عَلَيْكَ بِالخَيْلِ فَارْتَبِطْهَا، الْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الخَيْرُ.
“Perintahkan anak-anakmu untuk memotong kuku-kuku mereka sebelum memerah susu unta maupun ternak lainnya, dan katakan kepada mereka: ‘hendaklah mendahulukan anak-anak ternak mereka untuk menyusu sebelum engkau ambil susunya, dan berilah makan ternakmu; jangan sampai berlalu satu tahun engkau dapati ternakmu menjadi kurus,’ lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: ‘Apakah engkau memiliki harta?’ Aku menjawab: ‘Iya, aku memiliki harta, kuda, dan budak,’ beliau bersabda: ‘Perhatikan kudamu dan rawatlah dengan baik, karena pada ubun-ubun kuda terikat kebaikan.'” (Musnad Imam Ahmad no. 16003)
Makna Hadis
Makna dari sabda beliau (perhatikanlah kudamu) adalah sebuah wasiat yang tegas dari beliau yang jangan sampai kita tinggalkan, terlebih lagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan sebabnya, yaitu adanya kebaikan yang terikat pada ubun-ubunnya.
Penjelasan Kata-kata dalam Hadis
- (dan rawatlah): Latihlah, kuatkan badannya, dan jangan engkau telantarkan.
- (terikat): Seakan-akan kebaikan itu diikatkan pada surainya (rambut pada dahinya) dan tidak pernah lepas darinya.
- (الخير): Kebaikan; diberi alif dan lam, sebagai tanda bahwa maknanya menyeluruh, yang berarti seluruh kebaikan terkumpul padanya, entah itu kebaikan dunia berupa harta yang paling utama, maupun kebaikan akhirat sebagai pahala yang terbaik.
Meskipun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya beberapa ekor unta, dengan jumlah antara 3 sampai 10, beliau tetap mewasiatkan untuk selalu memperhatikan kudanya, karena didalamnya terdapat kebaikan yang sangat besar dan tidak akan lepas darinya sampai kapan pun, dan itulah keberkahan yang ada padanya.
Makna Lain dari Kalimat (فارتبطها)
Makna lain dari kalimat ini adalah: Jadikan kudamu sebagai pertahanan untuk ribath di jalan Allah.
Perawi hadis di atas bernama Saudah, Imam Al-Bukhari menggolongkannya dalam kalangan sahabat, meskipun bukan dari sahabat Nabi yang dikenal pada umumnya. Sedangkan Rabi’ adalah nama ibu dari Saudah.
Syair tentang Kuda
لِلْخَيْلِ أَيَّامٌ فَمَنْ يَصْطَبِرْ لَهَا
وَيَعْرِفْ لَهَا أَيَّامَهَا الْخَيْرُ يَعْقُبُ
Kuda itu butuh proses dalam pelatihannya, maka barang siapa yang bersabar
dalam proses itu, kebaikan akan datang padanya setelah proses itu selesai.
Penerjemah: Ustadz Abdullah Ghifar (Mahasantri Ma’had Al Jawi Al Ilmi)
Pingback: Kitab Al-Arba'un Fi Taushif Khailir Rahman - PP Al Jawi Al Ilmi