Kajian Kitab Al-Arba’un Al-Masnadiyyah lil Khail 8
Kembalinya Era Kuda
Kebaikan dan Pahala dari Merawat Kuda
Merawat dan memelihara kuda dengan niat yang baik akan mendatangkan pahala yang besar.
Jangan sampai seseorang berkata, “Apa manfaat kita memelihara kuda di era sekarang?” Pemikiran seperti itu adalah sebuah kesalahan. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mengabarkan bahwa era kuda akan kembali lagi.
Kita mengetahui bahwa ada peradaban-peradaban yang sangat canggih di masa lalu yang kemudian diruntuhkan oleh Allah, meskipun telah mencapai puncak kemajuan yang bahkan belum bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern. Demikian juga, peradaban saat ini bisa saja runtuh kapan saja, dan manusia akan kembali membutuhkan pedang, kuda, tombak, dan senjata-senjata lainnya.
Hadits tentang Kembalinya Era Kuda
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Yusair bin Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
“Terjadi badai pasir merah yang melanda kota Kufah. Lalu datanglah seseorang yang berilmu kepada Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dan berkata, “Wahai Abu Abdillah, hari kiamat telah datang.”
Ibn Mas’ud yang saat itu sedang bersandar, segera bangun dan berkata, “Sesungguhnya kiamat tidak akan datang sampai warisan tidak dibagikan dan ghanimah tidak dibagi rata.”
Kemudian beliau menunjuk ke arah negeri Syam dan berkata, “Di sana ada musuh yang bersatu untuk melawan umat Islam, dan umat Islam bersatu untuk melawan mereka.”
Yusair bertanya, “Apakah yang engkau maksud adalah bangsa Romawi?”
Ibn Mas’ud menjawab, “Iya, saat itu kalian (kaum muslimin) memiliki kekuatan besar. Maka dibentuklah sebuah peleton elit yang maju berperang mencari kematian hingga malam menghentikan peperangan mereka, tanpa ada pihak yang unggul. Peleton itu dibubarkan, lalu dibentuk lagi peleton yang sama pada hari berikutnya, dan hal yang sama terjadi selama tiga hari berturut-turut.”
“Pada hari keempat, seluruh kaum muslimin bangkit mengerahkan seluruh kekuatannya, dan Allah memberikan daya hancur yang belum pernah ada sebelumnya. Seekor burung yang terbang di atas medan perang akan jatuh mati. Jika ada kabilah berjumlah 100 orang, hanya satu orang yang tersisa. Maka bagaimana ghanimah akan dibagi rata dan bagaimana warisan akan dibagikan?”
“Saat mereka dalam keadaan tersebut, terdengar kabar bahwa Dajjal telah datang dari belakang. Maka kaum muslimin meninggalkan harta rampasan dan memilih menghadapi pasukan tersebut. Mereka membentuk satuan berisi sepuluh pasukan berkuda elit, yang mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mensifati mereka:
إِنِّي لَأَعْرِفُ أَسْمَاءَهُمْ وَأَسْمَاءَ آبَائِهِمْ وَأَلْوَانَ خُيُولِهِمْ، هُمْ خَيْرُ فُرْسَانٍ عَلَى ظَهْرِ الأَرْضِ يَوْمَئِذٍ، أَوْ مِنْ خَيْرِ فُرْسَانٍ عَلَى ظَهْرِ الأَرْضِ يَوْمَئِذٍ
“Sesungguhnya aku mengenal nama-nama mereka, nama-nama ayah mereka, bahkan warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah sebaik-baik penunggang kuda pada hari itu atau beberapa orang dari penunggang kuda terbaik pada hari itu.”
Kuda dan Kebaikan Hingga Hari Kiamat
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:
الْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Kebaikan terikat pada ubun-ubun kuda sampai hari kiamat.”
Maka, kuda akan tetap ada sampai hari kiamat, dan kebaikan serta manfaatnya akan selalu menyertainya.
Nasehat dari Sahabat Umar bin Khattab
Sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Hendaklah kalian memelihara kuda betina, karena perutnya adalah simpanan berharga, dan punggungnya adalah pertahanan yang kuat.”
الخير ما طلعت الشمس وما غربت
معلق بنواصي الخيل معقود
“Kuda, tidaklah matahari terbit dan terbenam, melainkan kebaikan selalu terikat pada ubun-ubunnya.”
Wallahu A’lam
Penerjemah: Ustadz Abdullah Ghifar (Mahasantri Ma’had Al Jawi Al Ilmi)
Pingback: Kitab Al-Arba'un Fi Taushif Khailir Rahman - PP Al Jawi Al Ilmi
Jazakumullah khairan ustadz atas ilmunya, semoga jadi amal shaleh berpahala yang akan dibalas Allah Azza wa Jalla dengan berlipat-lipat kebaikan