Kunjungan ke Ma’had Al Jawi Al Ilmi, Syekh Dr. Tajudin Al Abbasi Sampaikan Hal Penting untuk Penuntut Ilmu
Penyampaian Nasihat Penting untuk Para Santri
BLUMBANG, PPALJAWIALILMI.COM— Pada hari Senin (01/07/2024), Ma’had Al Jawi Al Ilmi menerima kunjungan tamu kehormatan, Syekh Dr. Tajudin Al Abbasi. Beliau berasal dari Sudan dan saat ini menjadi salah satu guru besar di Ma’had Ar-Raayah.
Kunjungan ini disambut hangat oleh Syaikhona Dr. Labib Najib di Masjid Al-Walidain, Pondok Pesantren Al Jawi Al Ilmi.
Dalam kesempatan tersebut, Syekh Dr. Tajudin menyampaikan beberapa nasihat penting untuk para santri.
Syekh Dr. Tajudin mengingatkan pentingnya melaksanakan ibadah sunnah, seperti yang dicontohkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberi tiga wasiat kepada Abu Hurairah: berwitir sebelum tidur, melaksanakan dua rakaat Dhuha, dan berpuasa tiga hari setiap bulan. Wasiat ini, jelas beliau, berlaku untuk semua penuntut ilmu, bukan hanya untuk Abu Hurairah.
Syekh Dr. Tajudin menegaskan bahwa penuntut ilmu tidak boleh meninggalkan ibadah sunnah dengan alasan menuntut ilmu. “Mengapa harus memilih antara menuntut ilmu dan ibadah sunnah? Keduanya bisa dilakukan bersamaan,” tegas beliau. Namun, jika memang tidak bisa, menuntut ilmu lebih diutamakan. Beliau juga mengingatkan bahwa ada santri yang malas beribadah sunnah dengan alasan menuntut ilmu. “Apa jenis ilmu yang kalian cari jika tidak dibarengi dengan ibadah?” tambah beliau.
Syekh Dr. Tajudin juga mengingatkan agar penuntut ilmu tidak hanya fokus pada formalitas ilmu, tetapi juga memahami hakikat ilmu tersebut.
Beliau mencontohkan Abu Hurairah yang berwitir sebelum tidur karena sibuk mengulang hafalan Al-Qur’an dan hadis. “Abu Hurairah memiliki tali dengan seribu simpul, dan setiap malam beliau melewati tali tersebut sebanyak 12 kali sambil bertasbih dan beristighfar, yang berarti beliau berdzikir sebanyak 12.000 kali. Ini menunjukkan bahwa beliau adalah ahli ilmu dan ahli ibadah,” jelas beliau.
“Beruntunglah orang yang bisa menggabungkan ilmu dan ibadah,” lanjut Syekh Dr. Tajudin. Beliau menegaskan bahwa penuntut ilmu sebaiknya tidak meninggalkan ibadah sunnah dengan alasan menuntut ilmu. “Gabungkanlah keduanya, karena menggabungkannya adalah yang terbaik,” pungkas beliau.