Cara Membersihkan Najis
Membersihkan najis mungkin terdengar sederhana, tetapi ternyata banyak dari kita yang salah dalam melakukannya. Yuk, kita bahas bagaimana sebenarnya cara membersihkan najis yang benar.
Apa Itu Najis Hukmi dan Najis ‘Aini?
Sebelum membahas lebih lanjut, kita perlu memahami dua jenis najis: najis hukmi dan najis ‘aini.
- Najis Hukmi
- Najis hukmi adalah jenis najis yang tidak bisa dirasakan dengan indera kita. Artinya, najis ini tidak bisa dilihat, dicium, atau disentuh. Contohnya adalah air kencing yang sudah kering atau dibersihkan tanpa menyisakan tanda fisik.
- Najis ‘Aini
- Najis ‘aini adalah jenis najis yang masih memiliki sifat yang bisa dirasakan dengan indera, seperti bau, warna, atau rasa. Contohnya adalah kotoran yang masih basah dan memiliki bau.
Cara Membersihkan Najis
- Membersihkan Najis Hukmi
- Untuk membersihkan najis hukmi, cukup dengan mengalirkan air ke tempat yang terkena najis. Air tersebut harus mengalir dan membasahi area yang terkena najis hingga dianggap bersih.
- Membersihkan Najis ‘Aini
- Untuk membersihkan najis ‘aini, diperlukan dua langkah: a. Menghilangkan zat najisnya. b. Menuangkan atau mengalirkan air ke atasnya.
Penjelasan tambahan:- Jika najis tersebut dicuci tetapi masih tersisa rasa, maka ini bermasalah kecuali jika sulit menghilangkannya.
- Jika bau dan warna tidak hilang secara bersamaan, ini juga bermasalah.
- Jika hanya salah satu yang tersisa (baik bau atau warna) dan sulit menghilangkannya, maka ini tidak bermasalah.
Contoh Kasus Membersihkan Najis
Contoh 1: Membersihkan Najis Hukmi
Seorang anak kecil buang air kecil di lantai, dan air kencing tersebut mengering dengan sendirinya. Untuk membersihkan najis ini, Anda cukup mengalirkan air ke area yang terkena najis hingga basah dan bersih.
Contoh 2: Membersihkan Najis ‘Aini
Seorang anak kecil buang air besar di lantai, dan kotorannya masih basah dan berbau. Untuk membersihkan najis ini, pertama-tama Anda harus mengangkat dan membuang kotoran tersebut. Kemudian, alirkan air ke area yang terkena najis sampai bersih dari bau, warna, dan zat najisnya.
Contoh 3: Membersihkan Najis Anjing
Jika terdapat najis anjing di rumah, seperti air liur atau kotoran, najis tersebut harus dicuci dengan air suci dan menyucikan sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah. Penggunaan tanah ini tidak bisa digantikan dengan sabun atau bahan lain.
Contoh Kesalahan dalam Membersihkan Najis
Contoh 1: Menjemur Kain yang Terkena Najis
Jika ada kain yang terkena najis lalu hanya dijemur tanpa dicuci dengan air, maka kain tersebut tetap dianggap najis. Menjemur tidak menghilangkan zat najis atau hukumnya.
Contoh 2: Mengepel Lantai yang Terkena Najis
Jika lantai terkena najis kemudian hanya dipel tanpa disiram dengan air yang mengalir, maka lantai tersebut masih dianggap najis. Mengepel tidak cukup untuk menghilangkan najis ‘aini.
Kesimpulan
Membersihkan najis sesuai dengan ajaran Islam memerlukan pemahaman yang tepat tentang jenis najis dan cara membersihkannya. Menggunakan air suci dan menyucikan adalah kunci utama dalam proses ini. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan kebersihan yang sesuai dengan syariat Islam.
Referensi: Penjelasan Syaikh Labib untuk kitab Ifadatus Sadatil Umad hal.142