Kajian Kitab Al-Arba’un Al-Masnadiyyah lil Khail 7
Keagungan Kuda dalam Al-Qur’an dan Kuda-Kuda Milik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Sifat-Sifat Keagungan Kuda dalam Al-Qur’an
Ayat Kelima dari Surat Al-‘Adiyat
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
{ وَٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ ضَبۡحࣰا (1) فَٱلۡمُورِیَـٰتِ قَدۡحࣰا (2) فَٱلۡمُغِیرَ ٰتِ صُبۡحࣰا (3) فَأَثَرۡنَ بِهِۦ نَقۡعࣰا (4) فَوَسَطۡنَ بِهِۦ جَمۡعًا (5) }
“Demi kuda-kuda yang berlari kencang hingga nafasnya terengah-engah, yang memercikkan api dari kukunya saat terpatuk dengan bebatuan, yang menyerang pada waktu pagi, sehingga membuat debu-debu berterbangan, lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh.” [Surat Al-‘Adiyat: 1-5]
Dalam ayat ini, Allah Subhanahu Wa Ta’ala bersumpah dengan nama Al-‘Adiyat yang berarti kuda, serta menyebutkan sifat-sifat dan kegunaan yang terdapat padanya. Ini menunjukkan keagungan dan kemuliaan yang dimiliki oleh kuda.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memperincikan sifat-sifat tersebut satu per satu, mulai dari nafasnya yang terengah-engah saat berlari, kukunya yang memercikkan api saat terpatuk bebatuan, kegunaannya untuk menyerang musuh pada pagi buta secara tiba-tiba, hingga menimbulkan debu-debu yang berterbangan sampai kuda tersebut menerobos ke tengah-tengah pasukan musuh dengan ganasnya.
Dengan menyebutkan sifat-sifat ini, Allah menumbuhkan sugesti yang kuat bagi kita untuk mencintai gerakan-gerakan kuda, juga menumbuhkan semangat untuk merawatnya sambil merasakan ketinggian nilainya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kuda-Kuda Milik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memiliki 10 kuda yang sangat istimewa:
- As-Sakbu
Kuda pertama yang dimiliki Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan juga kuda pertama yang beliau tunggangi saat perang Uhud. Kuda ini dibeli dari seorang Arab Badui dari kabilah Bani Fazarah dengan harga 10 uqiyah. Sebelum dijual, kuda ini bernama Ad-Dhirsu yang berarti kuda yang susah diatur dan memiliki perangai buruk. Rasulullah mengubah namanya menjadi As-Sakbu, yang berasal dari kata “Sakaba Al-Ma-u” yang berarti air yang mengalir, karena kuda tersebut sangat suka berlari. Kuda ini memiliki blesh pada wajahnya serta memiliki tiga pancal pada kakinya selain kaki kanan depan. - Murtajiz
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membeli kuda ini dari seorang Badui dari kabilah Bani Murrah. Namun, setelah transaksi, si Badui mengingkari bahwa Rasulullah telah membelinya dan ingin mengambilnya kembali. Ia berkata: “Jika kau telah membelinya, siapa yang bisa bersaksi untukmu?” Seorang sahabat bernama Khuzaimah bin Tsabit menawarkan diri untuk bersaksi. Rasulullah bertanya: “Bagaimana mungkin kau bersaksi atas apa yang tidak engkau saksikan?” Khuzaimah menjawab: “Kami mempercayai apa yang engkau bawa dari kabar langit, mengapa kami tidak bisa mempercayaimu tentang apa yang terjadi di bumi?” Rasulullah kemudian memberikan julukan Dzu Syahadatain kepada Khuzaimah, yang berarti yang memiliki dua kesaksian. Nabi Muhammad menamai kuda tersebut Murtajiz karena suaranya yang elok, atau karena berasal dari kata “irtajaza Ar-Ra’du” yang berarti suara petir yang sambung menyambung. - Lizaz
Berasal dari kata “laazaza” yang berarti menempel. Kuda ini diberi nama demikian karena berlari seakan-akan hendak menempel pada tujuannya. Kuda ini dihadiahkan oleh Raja Muqauqis. Rasulullah sangat kagum dengan kuda ini dan sering menungganginya dalam banyak peperangan. - Lakhif/Lahif
Kuda ini dihadiahkan oleh seseorang bernama Rabi’ah bin Abul Bara’. Rasulullah membalasnya dengan beberapa ekor binatang ternak. Kuda ini diberi nama Lahif karena ekornya yang panjang menyeret di atas tanah, berasal dari kata “lahafa” yang berarti menutupi/menyelimuti. - Adh-Dharib
Berarti gunung kecil atau bukit yang tinggi. Kuda ini dihadiahkan oleh Farwah bin Amru Al-Jadzamiy. - Al-Wardu
Salah satu nama dari nama-nama singa. Kuda ini dihadiahkan oleh Sahabat Tamim Ad-Dariy radhiyallahu anhu. Rasulullah kemudian menghadiahkannya kepada Sahabat Umar bin Khatthab untuk dipakai berjihad di jalan Allah. - Ash-Sharim
Berarti ganas. Kuda ini dinamai demikian karena sifatnya yang ganas. - Mulawih
Dinamai demikian karena tulangnya yang besar, berasal dari kata “lawh” yang berarti tulang. Ada yang berpendapat kata “mulawih” berasal dari kata “lawaha” yang berarti mengibaskan. Kuda ini dinamai demikian karena sering mengibaskan ekornya ke kanan dan ke kiri. - Sub-hah
Dinamai demikian karena Rasulullah bertasbih untuknya saat dijadikan taruhan dalam perlombaan pacuan kuda, yang dalam perlombaan tersebut dimenangkan oleh Umar bin Khatthab. - Bahar
Rasulullah membeli kuda ini dari para pedagang yang datang dari Yaman. Beliau menggunakannya untuk memenangkan perlombaan sebanyak tiga kali. Kemudian, beliau mengusap wajahnya seraya berkata: “Tidaklah engkau melainkan seperti bahar,” yang berarti ombak lautan yang menerjang dengan kuat.
Waalhu A’lam
Penerjemah: Ustadz Abdullah Ghifar (Mahasantri Ma’had Al Jawi Al Ilmi)
Pingback: Kitab Al-Arba'un Fi Taushif Khailir Rahman - PP Al Jawi Al Ilmi