Keutamaan Hari Arafah
Hari Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriyah. Pada hari ini, para jamaah haji berdiri di Bukit Arafah sebagai bagian dari ritual haji yang merupakan salah satu puncak ibadah haji. Meski demikian keutamaan dan kemuliaannya tidak hanya berlaku bagi mereka, tetapi juga untuk semua umat Islam di seluruh dunia. Hari Arafah memiliki keutamaan besar dalam agama Islam. Keutamaan ini terkait erat dengan ibadah puasa Arafah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Berikut adalah pembahasan mengenai keutamaan Hari Arafah dan puasa Arafah.
Keutamaan Hari dan Puasa Arafah
-
Dibebaskannya dari Api Neraka
Salah satu keutamaan besar dari Hari Arafah adalah bahwa pada hari ini Allah SWT memberikan ampunan dan membebaskan sejumlah besar hamba-Nya dari api neraka.
روى الإمام مسلم في “صحيحه” عن عائشة رضي الله عنها، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (ما من يوم أكثر أن يعتق الله فيه عبيداً من النار من يوم عرفة وإنه ليدنو ثم يباهي بهم الملائكة فيقول : ما أراد هؤلاء (رواه مسلم، رقم 1348)
Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari neraka daripada hari Arafah. Sesungguhnya (pada hari itu) Allah mendekat dan membanggakan mereka kepada para malaikat, seraya berfirman, ‘Apa yang diinginkan mereka?” (HR. Muslim, no. 1348)
Hari Arafah merupakan kesempatan bagi semua umat Islam untuk mendapatkan rahmat dan pengampunan Allah SWT.
-
Menghapus Dosa
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim, dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa Arafah itu menghapus dosa-dosa satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan di hari Arafah ini Allah memberikan keutamaan kepada mereka yang berpuasa di dalamnya, yaitu dia mengampuni tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.”
Hadis ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat murah hati dalam memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang berpuasa pada Hari Arafah. Dengan berpuasa pada hari ini, seseorang dapat menghapus dosa-dosanya dan mendapatkan keberkahan serta ampunan dari Allah SWT.
-
Amal Shaleh Lebih dicintai Allah
Dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh, seperti shalat sunah, puasa, zakat, zikir, dan lain-lain, pada sepuluh hari Dzulhijjah pada umumnya, dan pada hari Arafah khususnya. Nabi bersabda: “Tidak ada hari di mana amal shaleh lebih disukai Allah daripada hari-hari ini (sepuluh hari Dzulhijjah).” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, bahkan jihad di jalan Allah pun tidak?” Beliau bersabda: “Bahkan tidak berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan membawa nyawa dan uangnya, dan tidak kembali dengan membawa sedikit pun darinya.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari)
-
Doa Terbaik
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radiallahu anhum, sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
خير الدعاء دعاء يوم عرفة ، وخير ما قلت أنا والنبيّون من قبلي : لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك ، وله الحمد ، وهو على كل شيء قدير (رواه الترمذي، رقم 3585 وحسَّنه الألباني في صحيح الترغيب، رقم 15369)
“Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah. Sebaik-baik apa yang Aku ucapkan dan para Nabi sebelumku: Laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa alaa kulli syai’in qodiir.” (HR. Tirmizi, no. 3585, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih At-Targhib, no. 1536)
Dari Thalhal bin Ubaid bin Kuraiz, secara mursal,
أفضل الدعاء دعاء يوم عرفة (رواه مالك في الموطأ، رقم 500 وحسَّنه الألباني في صحيح الجامعـ رقم 1102)
“Doa yang paling utama adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Malik dalam kitab Al-Muwatha, no. 500, dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 1102)
Para ulama berbeda pendapat tentang keutamaan berdoa pada hari Arafah, apakah khusus hanya berlaku bagi orang yang berada di Arafah ataukah berlaku bagi yang berada di tempat lain? Pendapat yang paling kuat adalah bahwa keutamaan ini bersifat umum, sebab kaitannya dengan hari. Memang, tidak diragukan lagi bahwa siapa yang berada di Arafah, berarti padanya terkumpul dua keutamaan; Keutamaan tempat dan keutamaan waktu.
Kesimpulan
Meski puasa di hari Arafah tidaklah wajib, tetapi merupakan sunah yang sangat ditekankan dan dianjurkan bagi siapa pun selain jamaah haji, agar semua orang berdiri di depan pintu rahmat dan ampunan-Nya, ada yang melalui haji, dan ada pula yang melalui puasa. Sedangkan bagi jamaah haji tidak dianjurkan untuk berpuasa pada hari ini dan lebih baik baginya untuk berbuka puasa.
Dengan demikian, hari Arafah adalah momen yang sangat istimewa bagi umat Islam di mana mereka dapat meraih pahala besar dan pengampunan serta menjadi waktu yang sangat berharga untuk melakukan amalan yang dapat mendatangkan kecintaan Allah SWT. Puasa pada hari Arafah bukan hanya menjadi sunnah yang sangat dianjurkan, tetapi juga kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon rahmat dan ampunan-Nya. Semoga Allah memberkahi kita semua untuk dapat memanfaatkan hari-hari yang penuh berkah ini dengan sebaik-baiknya.